>
Foto: Ketua LazisMu Pacitan memberikan bantuan sembako ke tukang becak.
PACITAN. PacitanSatu.com
Sudah ribuan warga Indonesia yang dinyatakan dalam perawatan atau positif terkena virus corona atau Covid-19. Penyebaran Covid-19 yang begitu mudah dan cepat menyebar telah menjelma menjadi bencana non alam dan nampak akan mempengaruhi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat, khususnya para pekerja informal dalam hal ini para “tukang becak”.
Pada saat pemerintah mengkampanyekan agar warga masyarakat untuk tetap tinggal di rumah saja, para tukang becak di Pacitan ini seakan memilih pada pilihan berat dan sulit, yakni tetap bekerja keluar mencari uang untuk kebutuhan hidup dengan ancaman terpapar virus Corona atau tetap di rumah saja namun keluarga kelaparan.
Pada akhirnya tukang becak ini tak punya pilihan selain harus tetap ke luar rumah mangkal untuk berharap ada yang memanfaatkan jasanya dengan imbalan rupiah, karena bagi kebanyakan tukang becak ini bekerja sehari untuk dihabiskan membeli lauk pauk di hari yang sama. Jika mereka tetap berada di luar rumah, tidak hanya berpotensi tertular, tapi juga bisa menularkan virus Corona untuk keluarga mereka di rumah, serta menjadi ancaman kesehatan bagi lingkungan sekitar.
Atas kondisi inilah, Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) Pacitan berinisiatif membuat sebuah edukasi agar para tukang becak untuk tetap tingal di rumah saja (Stay at Home) dan memperhatikan dan tetap berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sebagaimana yang diajurkan oleh pemerintah.
"Menyikapi kondisi seperti ini, kami berinisiatif memberi pengertian dan pendekatan kepada para tukang becak. Kegiatan ini diinisiasi Lazismu di bawah koordinasi MCCC, mengajak para tukang becak dan pekerja informal lainnya untuk mengikuti anjuran pemerintah untuk tetap tinggal di rumah, lakukan physical distancing dan PHBS," kata Isa Anshori – Ketua Lazismu Pacitan, Selasa (31/3/2020) saat ditemui di perempatan Bapangan Pacitan saat membagi sembako ke para tukang becak yang ditemui saat mangkal menunggu penumpang.
Tidak hanya sekedar mengajak pulang kerumah, MCCC juga membagikan sembako kepada tukang becak di Kota Pacitan yang masih terlihat bertahan di sebagian jalanan Kota Pacitan demi bertahan hidup.
"Padahal Provinsi Jawa Timur ini sudah ditetapkan berstatus Darurat Covid-19. Semua sekolah pembelajaran di rumah dan perkantoran jam kerjanya sudah dirubah. Tapi tukang becak ini tetap bekerja demi bawa uang pulang untuk makan, jadi kami berikan bantuan sembako yang mungkin tidaklah seberapa dan akan habis sekali masak, tapi mudah-mudahan kegiatan MCCC ini bisa memantik gerakan sosial secara lebih massif lagi bagi masyarakat Pacitan," kata Isa Anshori.
"Semoga kegiatan ini banyak dilakukan oleh komunitas relawan lain untuk membantu sesama akibat terdampak wabah Covid-19 ini. Tidak hanya bantu sosialisasi anjuran pemerintah, tapi juga bantu beri sembako, sehingga keluarga mereka tetap bisa bertahan di masa-masa sulit yang belum pasti kapan akan berakhir ini. Jadi, kalau hanya himbauan-himbauan itu tanpa solusi, karena yang dibutuhkan mereka pulang adalah makanan dan uang untuk keberlangsungan hidupnya juga," tambahnya.
MCCC kata Isa Anshori akan terus mengambil peran membantu pemerintah dalam mengatasi penyebaran virus Corona.
"Kita harus sama-sama bergerak dan berbuat, sudah saatnya kita bergotong royong, menoleh kiri dan kanan untuk saling tolong menolong. Bagi yang lapang membantu yang sempit. Kesehatan dan keselamatan semua menjadi yang terpenting. Mari kita bantu tenaga medis, bantu Bangsa dan Negara, menjadi pejuang kemanusiaan dengan peduli sesama anak bangsa," kata Isa Anshori mengakhiri perbincangan. (Ags)