Notification

×

Iklan

Buy template blogger

Iklan

Buy template blogger

Indeks Berita

Luruskan Pemahaman Tentang Adanya Tsunami, MDMC Pacitan Gandeng BPBD Adakan Sarasehan

Rabu, 15 September 2021 | September 15, 2021 WIB Last Updated 2021-09-15T05:06:45Z
>
Sarasehan Potensi Gempa Megathrust dan Tsunami Selatan Jawa. 

Pacitansatu.com, Kota. Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kabupaten Pacitan pada Selasa 14/9/2021 pukul 19.30 WIB, menggandeng Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pacitan menggelar sarasehan potensi gempa megathrust dan tsunami selatan Jawa. Sarasehan yang dihadiri sejumlah elemen komunitas relawan kebencanaan baik dari MDMC sendiri, Maharesigana Pacitan, Karang Taruna, KNPI, Sar MTA, LPBI-NU, Senkom LDII, Rapi, Orari, KARINA, dan lain lain ini mengusung tema “Potensi Bencana Megatrusht, antara menakut-nakuti dan Kesiapan Mengurangi Resikonya” . 

Untuk tambahan informasi, baru baru ini BMKG melakukan rilis simulasi gempa di zona Megathrust yang memicu Tsunami. "Berdasarkan hasil penelitian, di Pantai Pacitan memiliki potensi tsunami setinggi 28 meter dengan estimasi waktu tiba sekitar 29 menit. Adapun tinggi genangan di darat berkisar sekitar 15-16 meter dengan potensi jarak genangan mencapai 4 - 6 kilometer dari bibir pantai," ungkap Dwikorita Karnawati kepala BMKG seperti dikutip dari laman resmi BMKG. 

Berdasarkan pertimbangan itulah yang kemudian membuat Agus Hadi Prabowo, M. Pd. Ketua MDMC Pacitan berinisiatif menggandeng BPBD Pacitan untuk melakukan sarasehan ke sejumlah elemen relawan kebencanaan di Pacitan. "Tujuan MDMC Pacitan menggandeng BPBD Pacitan melakukan kegiatan ini salah satunya adalah untuk menyamakan persepsi relawan dan sekaligus untuk meluruskan pemahaman masyarakat yang berkembang saat ini bahwa Pacitan benar-benar akan terjadi tsunami" Ungkap Agus. 
Diannita Agustinawati, Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Pacitan ditemui selepas acara mengatakan "Sinergitas peran relawan sangat dibutuhkan dan penting sekali dalam hal penanggulangan bencana"
Selain itu, peran relawan vital dalam setiap aksi penanggulangan bencana alam dan bencana sosial di Indonesia, baik ditahap kesiapsiagaan maupun layanan saat dan pascabencana.
“Upaya yang pasti di lakukan adalah mitigasi dengan menyiapkan langkah-langkah kongkrit untuk meminimalkan risiko kerugian sosial ekonomi dan korban jiwa,”imbuhnya.

Sementara itu ditempat yang sama Kepala Pelaksana BPBD Pacitan Didik Alih Wibowo mengajak seluruh masyarakat dan berbagai pihak untuk menyikapi segala kemungkinan dengan bijak dan waspada. (Elp)
×
Berita Terbaru Update