Bupati Pacitan bersama ketua DPRD memimpin Rapat dengan Forkopimda dan dinas terkait mengantisipasi penyebaran wabah PMK (Penyakit Mulut dan Kuku).
PacitanSATU.Com Pemerintah Daerah Kabupaten melalui surat edaran resmi tertanggal (Kamis, 9 juni 2022) menutup sementara pasar hewan daerah dan Desa se-Kabupaten Pacitan. penutupan sementara ini merupakan upaya mencegah penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang semakin banyak ditemukan di wilayah kabupaten Pacitan.
penutupan sementara ini berlaku mulai tanggal 10 juni 2022 dan berakhir pada 23 juni 2022 atau selama 14 hari. apabila dalam kurun waktu yang telah ditentukan masih banyak ditemukan hewan yang terpapar, nantinya surat keputusan ini akan di evaluasi kembali sesuai kebutuhan.
Ketua DPRD Kab. Pacitan, Ronny Wahyono menyampaikan agar Pemerintah daerah melalui dinas terkait agar segera mensosialisasikan kepada masyarakat dan mengedukasi tentang penyakit menular ini (PMK). "Saya mohon masyarakat tetap waspada, namun jangan panik dan banyak bersepekulasi" imbuhnya.
perlu diketahui bahwa Jawa Timur sudah mengeluarkan status darurat bencana wabah penyakit akibat mulut dan kuku (Foot and Mouth Disease) melalui keputusan Gubernur beberapa waktu yang lalu. Dalam data Dinas Peternakan Jatim hingga 5 Juni 2022 yang lalu, sedikitnya ada 32.949 hewan ternak yang terpapar PMK. berdasarkan data ini 4 wilayah dinyatakan zona wabah PMK, yakni Gresik, Lamongan, Sidoarjo dan Mojokerto. Lalu ada 26 kabupaten/kota Jatim yang masuk wilayah tertular. selanjutnya 1 wilayah lainnya termasuk wilayah tak terduga.
setelah ditemukan beberapa kasus sapi tertular penyakit ini, beberapa peternak di Pacitan sempat merasa ketakutan untuk mendatangi pasar hewan. Moment terbaik untuk menjual hewan ternak (mendekati idul adha) terpaksa di urungkan untuk menghindari hewan ternaknya tertular PMK.
"Sebenarnya ya ingin menjual sapi mas, karena ini kan momen yang pas untuk menjual ternak kami, tapi mendengar berita seperti ini ya kami takut, terpaksa sapi kami nggak kami keluarkan (tidak dijual)." ujar Saparni, peternak Sapi asal Nawangan.