>
PacitanSatu.com. Kota, 28 Juni 2023. Hujan gerimis yang mengguyur sebagian besar kota Pacitan, tak menyurutkan niat warga Muhammadiyah untuk menunaikan sholat Idul Adha di lapangan Alon-Alon kota Pacitan. Perlu diketahui, bahwa sholat ied di Alon-alon Pacitan ini merupakan yang kedua kalinya bagi warga Muhammadiyah setelah tahun 1970-an silam. “Kala itu, warga Muhammadiyah masih sedikit. Seiring berjalannya waktu, ada usulan dari warga Muhammadiyah untuk mengadakan (sholat ied) ini di Alon-alon. Oleh karena itu kami mengajukan ijin penggunaan alon-alon ke pemkab” Ujar Ketua PDM Pacitan Suprayitno Ahmad ditemui PacitanSatu.com selepas sholat Ied.
Dalam sholat yang dimulai pukul 06.15 ini, bertindak sebagai imam adalah Ustadz Assadul Juhdi al Mubarok dari PDM Pacitan. Menjelang rekaat kedua, hujan turun mulai deras, namun tidak membuat jamaah bergeming dan beranjak dari tempatnya hingga selesai sholat, baru ketika khutbah dimulai, mereka mulai menutup kepala mereka dengan payung maupun sajadahnya.
Dalam khutbah yang dibawakan oleh khatib Prof. Dr. Muhammad Chirzin, M. Ag ini menegaskan bahwa, Idul Adha memberikan pengajaran yang begitu mendalam bagi kita, ibadah kurban yang diwariskan nabi Ibrahim ini merupakan simbolisasi keikhlasan kita.
"Kerelaan untuk mengorbankan egoisme, egosektoral partai termasuk barangkali organisasi massa. Mari menggunakan akal sehat mengorbankan (egoisme) itu tadi," ujar guru besar UIN Sunan Kalijogo Jogjakarta ini. Semangat Idul Qurban, lanjut Prof Chirzin, juga memberi pesan tegas akan pentingnya berbagi. Orang kaya harus berderma dengan kekayaannya untuk kemasalahatan bersama. Semisal di sektor pendidikan, lapangan kerja, dan sebagainya. "Harta jangan hanya beredar di kalangan mereka yang kaya," pungkasnya. (Elp)