Notification

×

Iklan

Buy template blogger

Iklan

Buy template blogger

Indeks Berita

EKSPLORASI PANTAI NGGELON PACITAN MENGGUNAKAN TEKNIK FOTOGRAFI UNDERWATER

Jumat, 12 Januari 2024 | Januari 12, 2024 WIB Last Updated 2024-02-24T09:00:26Z
>

 

Pesona keindahan bawah Laut Karimun Jawa (Foto: Mahasiswa ISI Surakarta) 


Surakarta, 12 Januari 2024 - Fotografi under water adalah bentuk seni atau praktik mengambil gambar di bawah permukaan air. Fotografi ini melibatkan penggunaan kamera khusus yang dapat bertahan

dan berfungsi di dalam air, serta teknik khusus untuk mengatasi tantangan lingkungan di bawah

air. Kegiatan ini populer di kalangan penyelam, fotografer hobi, dan profesional yang tertarik

untuk menangkap keindahan dan keunikan dunia bawah air. Fotografi under water dapat digunakan

untuk dokumentasi ilmiah, eksplorasi bawah air, atau sekadar untuk menciptakan karya seni visual

yang menarik. Beberapa ciri khas fotografi under water melibatkan penggunaan filter warna untuk

mengatasi hilangnya warna di kedalaman, pencahayaan buatan atau alami untuk menerangi subjek,

dan perhatian khusus terhadap komposisi dan sudut pengambilan gambar. 

 

 Teknik fotografi under water melibatkan beberapa aspek yang perlu diperhatikan untuk

menghasilkan gambar yang baik di bawah air. Berikut adalah beberapa teknik yang umum

digunakan dalam fotografi under water: 

1. Pilih Kamera dan Housing yang Tepat: Pastikan menggunakan kamera dan housing yang

dirancang khusus untuk penggunaan under water. Housing adalah wadah yang melindungi kamera

dari air dan tekanan di bawah air. 

2. Pelajari Teknik Pencahayaan: Cahaya di bawah air berbeda dengan di atas permukaan.

Pelajari tentang penggunaan pencahayaan buatan seperti strobe atau lampu bawah air untuk

menerangi subjek dengan baik. Hindari menggunakan flash internal kamera karena cahaya akan

terhambur oleh partikel di air. 

3. Pilih Filter Warna: Di kedalaman tertentu, warna-warna tertentu dapat hilang. Gunakan

filter warna seperti filter merah atau magenta untuk mengembalikan keseimbangan warna dan

membuat gambar lebih hidup. 

4. Perhatikan Kedalaman dan Jarak Fokus: Di bawah air, jarak pandang dapat terbatas.

Perhatikan kedalaman dan jarak fokus untuk memastikan subjek tetap tajam dan terlihat jelas. 

5. Gunakan Mode Manual atau Semi-Manual: Mode manual atau semi-manual

memberikan kontrol penuh atas pengaturan kamera, seperti kecepatan rana, bukaan, dan ISO. Ini

memungkinkan untuk menyesuaikan pengaturan sesuai dengan kondisi cahaya dan subjek yang

Anda temui. 

6. Perhatikan Komposisi: Terapkan prinsip komposisi yang baik seperti aturan ketiga, garis

panduan, dan titik fokus untuk menciptakan gambar yang menarik secara visual. 

7. Pelajari Teknik Penyelaman: Pelajari teknik penyelaman yang aman dan nyaman

sehingga dapat mengendalikan posisi tubuh dan pergerakan Anda dengan baik saat mengambil

foto. 

Selain itu, penting juga untuk memperhatikan keselamatan dan kesehatan saat melakukan

fotografi under water. Pastikan memiliki pelatihan penyelaman yang memadai dan mengikuti

pedoman keselamatan yang ditetapkan. 

Praktik fotografi under water biasanya dilakukan di dalam air, seperti di lautan, sungai, dan

danau. Beberapa fotografer juga melakukan fotografi under water di kolam renang atau akuarium

besar yang menyediakan lingkungan yang terkendali dan aman untuk kegiatan tersebut.  Tempattempat


populer untuk fotografi under water termasuk terumbu karang, kapal karam, dan area

dengan kehidupan laut yang kaya seperti taman laut atau kawasan perlindungan laut. 

 

Pesona Pantai Nggelon yang indah (Foto: Nasywa Rizqi Ananda) 


 Pacitan merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi alam yang terkenal indah.

Meskipun ombaknya terbilang cukup besar, namun Pacitan memiliki potensi alam berupa Pantai

yang dapat digunakan untuk melakukam praktek fotografi under water. Potensi tersebut salah

satunya adalah Pantai Nggelon yang berada di Kecamatan Kebonagung. Namun sayangnya akses

jalan untuk menuju Pantai ini terbilang cukup sulit karena jalan masih bebatuan. Karena rendahnya

minat fotografi under water di Pacitan, maka apabila ingin melakukan praktik fotografi under

water di Pantai tersebut harus menyiapkan peralatan sendiri.  

“Pantai Nggelon ini sebenarnya bagus dan memiliki potensi untuk melakukan snorkling

atau diving, tapi belum ada yang eksplor aja ” ucap Miko saat ditemui di acara Larungan. 

 

 

 
 Keindahan terumbu karang bawah Laut Karimun Jawa (Foto: ISI Surakarta) 





Dampak baik dari fotografi under water yaitu dapat memperlihatkan keindahan bawah laut 

yang tersembunyi di Pacitan. Dampak fotografi under water di pantai dapat bervariasi tergantung

pada seberapa hati-hati dan bertanggung jawabnya kegiatan tersebut dilakukan. Beberapa dampak

yang mungkin timbul melibatkan aspek lingkungan, ekosistem, dan sosial. Berikut adalah

beberapa potensi dampak fotografi under water di pantai: 

1. Gangguan terhadap Ekosistem Bawah Air: Fotografi under water yang tidak berhati-hati 

dapat menyebabkan gangguan terhadap ekosistem bawah air. Sentuhan fisik pada terumbu karang

atau makhluk hidup lainnya dapat merusak struktur ekosistem dan organisme yang hidup di

dalamnya. 

2. Pencemaran dan Sampah: Penggunaan peralatan fotografi under water yang tidak ramah 

lingkungan atau pembuangan sampah secara tidak benar dapat menyebabkan pencemaran di

lingkungan laut. Bahan kimia dari peralatan atau sampah plastik dapat merugikan ekosistem dan

makhluk hidup laut. 

3. Gangguan terhadap Keseimbangan Ekosistem: Upaya untuk mendekati atau 

mengganggu perilaku alami hewan laut demi mendapatkan foto yang baik dapat mengganggu

keseimbangan ekosistem dan siklus kehidupan laut. 

4. Kerumunan dan Pengunjung yang Tidak Terkendali: Lokasi-lokasi pantai yang populer 

untuk fotografi under water dapat menjadi sasaran banyak pengunjung. Kerumunan manusia dapat

merusak terumbu karang dan membuat lingkungan menjadi tidak kondusif bagi kehidupan laut. 

5. Ketidakpedulian terhadap Etika Penyelaman: Fotografer under water yang tidak 

mematuhi aturan etika penyelaman, seperti menjaga jarak yang aman, dapat menyebabkan

kerusakan fisik pada lingkungan bawah air dan makhluk hidup yang sensitif. 


Mengapa dampak ini penting? 

1. Konservasi Ekosistem: Lingkungan bawah air di pantai seringkali menjadi rumah bagi

berbagai jenis kehidupan laut yang rentan. Dengan merusak ekosistem ini, kita dapat kehilangan

keanekaragaman hayati yang berharga dan mengancam keberlanjutan ekosistem laut. 

2. Pengaruh pada Keseimbangan Lingkungan: Gangguan terhadap ekosistem bawah air

dapat merusak keseimbangan lingkungan secara keseluruhan. Hal ini dapat mempengaruhi

kelangsungan hidup dan reproduksi makhluk hidup laut, serta memengaruhi kesehatan ekosistem

secara menyeluruh. 

3. Edukasi dan Kesadaran: Dampak negatif dari fotografi under water di pantai dapat

memberikan peluang untuk meningkatkan edukasi dan kesadaran tentang konservasi lingkungan.

Fotografer dan pengunjung pantai dapat menjadi agen perubahan positif dengan mempraktikkan

prinsip-prinsip etika dan bertindak secara bertanggung jawab. 


(KKN ISI : Azizah, Asma’, Nasywa)

×
Berita Terbaru Update