Pesona keindahan bawah Laut Karimun Jawa (Foto: Mahasiswa ISI Surakarta) |
Surakarta, 12 Januari 2024 - Fotografi under water adalah bentuk seni atau praktik mengambil gambar di bawah permukaan air. Fotografi ini melibatkan penggunaan kamera khusus yang dapat bertahan
dan berfungsi di dalam air, serta teknik khusus untuk mengatasi tantangan lingkungan di bawah
air. Kegiatan ini populer di kalangan penyelam, fotografer hobi, dan profesional yang tertarik
untuk menangkap keindahan dan keunikan dunia bawah air. Fotografi under water dapat digunakan
untuk dokumentasi ilmiah, eksplorasi bawah air, atau sekadar untuk menciptakan karya seni visual
yang menarik. Beberapa ciri khas fotografi under water melibatkan penggunaan filter warna untuk
mengatasi hilangnya warna di kedalaman, pencahayaan buatan atau alami untuk menerangi subjek,
dan perhatian khusus terhadap komposisi dan sudut pengambilan gambar.
Teknik fotografi under water melibatkan beberapa aspek yang perlu diperhatikan untuk
menghasilkan gambar yang baik di bawah air. Berikut adalah beberapa teknik yang umum
digunakan dalam fotografi under water:
1. Pilih Kamera dan Housing yang Tepat: Pastikan menggunakan kamera dan housing yang
dirancang khusus untuk penggunaan under water. Housing adalah wadah yang melindungi kamera
dari air dan tekanan di bawah air.
2. Pelajari Teknik Pencahayaan: Cahaya di bawah air berbeda dengan di atas permukaan.
Pelajari tentang penggunaan pencahayaan buatan seperti strobe atau lampu bawah air untuk
menerangi subjek dengan baik. Hindari menggunakan flash internal kamera karena cahaya akan
terhambur oleh partikel di air.
3. Pilih Filter Warna: Di kedalaman tertentu, warna-warna tertentu dapat hilang. Gunakan
filter warna seperti filter merah atau magenta untuk mengembalikan keseimbangan warna dan
membuat gambar lebih hidup.
4. Perhatikan Kedalaman dan Jarak Fokus: Di bawah air, jarak pandang dapat terbatas.
Perhatikan kedalaman dan jarak fokus untuk memastikan subjek tetap tajam dan terlihat jelas.
5. Gunakan Mode Manual atau Semi-Manual: Mode manual atau semi-manual
memberikan kontrol penuh atas pengaturan kamera, seperti kecepatan rana, bukaan, dan ISO. Ini
memungkinkan untuk menyesuaikan pengaturan sesuai dengan kondisi cahaya dan subjek yang
Anda temui.
6. Perhatikan Komposisi: Terapkan prinsip komposisi yang baik seperti aturan ketiga, garis
panduan, dan titik fokus untuk menciptakan gambar yang menarik secara visual.
7. Pelajari Teknik Penyelaman: Pelajari teknik penyelaman yang aman dan nyaman
sehingga dapat mengendalikan posisi tubuh dan pergerakan Anda dengan baik saat mengambil
foto.
Selain itu, penting juga untuk memperhatikan keselamatan dan kesehatan saat melakukan
fotografi under water. Pastikan memiliki pelatihan penyelaman yang memadai dan mengikuti
pedoman keselamatan yang ditetapkan.
Praktik fotografi under water biasanya dilakukan di dalam air, seperti di lautan, sungai, dan
danau. Beberapa fotografer juga melakukan fotografi under water di kolam renang atau akuarium
besar yang menyediakan lingkungan yang terkendali dan aman untuk kegiatan tersebut. Tempattempat
populer untuk fotografi under water termasuk terumbu karang, kapal karam, dan area
dengan kehidupan laut yang kaya seperti taman laut atau kawasan perlindungan laut.
Pesona Pantai Nggelon yang indah (Foto: Nasywa Rizqi Ananda) |
Pacitan merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi alam yang terkenal indah.
Meskipun ombaknya terbilang cukup besar, namun Pacitan memiliki potensi alam berupa Pantai
yang dapat digunakan untuk melakukam praktek fotografi under water. Potensi tersebut salah
satunya adalah Pantai Nggelon yang berada di Kecamatan Kebonagung. Namun sayangnya akses
jalan untuk menuju Pantai ini terbilang cukup sulit karena jalan masih bebatuan. Karena rendahnya
minat fotografi under water di Pacitan, maka apabila ingin melakukan praktik fotografi under
water di Pantai tersebut harus menyiapkan peralatan sendiri.
“Pantai Nggelon ini sebenarnya bagus dan memiliki potensi untuk melakukan snorkling
atau diving, tapi belum ada yang eksplor aja ” ucap Miko saat ditemui di acara Larungan.
Dampak baik dari fotografi under water yaitu dapat memperlihatkan keindahan bawah laut
yang tersembunyi di Pacitan. Dampak fotografi under water di pantai dapat bervariasi tergantung
pada seberapa hati-hati dan bertanggung jawabnya kegiatan tersebut dilakukan. Beberapa dampak
yang mungkin timbul melibatkan aspek lingkungan, ekosistem, dan sosial. Berikut adalah
beberapa potensi dampak fotografi under water di pantai:
1. Gangguan terhadap Ekosistem Bawah Air: Fotografi under water yang tidak berhati-hati
dapat menyebabkan gangguan terhadap ekosistem bawah air. Sentuhan fisik pada terumbu karang
atau makhluk hidup lainnya dapat merusak struktur ekosistem dan organisme yang hidup di
dalamnya.
2. Pencemaran dan Sampah: Penggunaan peralatan fotografi under water yang tidak ramah
lingkungan atau pembuangan sampah secara tidak benar dapat menyebabkan pencemaran di
lingkungan laut. Bahan kimia dari peralatan atau sampah plastik dapat merugikan ekosistem dan
makhluk hidup laut.
3. Gangguan terhadap Keseimbangan Ekosistem: Upaya untuk mendekati atau
mengganggu perilaku alami hewan laut demi mendapatkan foto yang baik dapat mengganggu
keseimbangan ekosistem dan siklus kehidupan laut.
4. Kerumunan dan Pengunjung yang Tidak Terkendali: Lokasi-lokasi pantai yang populer
untuk fotografi under water dapat menjadi sasaran banyak pengunjung. Kerumunan manusia dapat
merusak terumbu karang dan membuat lingkungan menjadi tidak kondusif bagi kehidupan laut.
5. Ketidakpedulian terhadap Etika Penyelaman: Fotografer under water yang tidak
mematuhi aturan etika penyelaman, seperti menjaga jarak yang aman, dapat menyebabkan
kerusakan fisik pada lingkungan bawah air dan makhluk hidup yang sensitif.
Mengapa dampak ini penting?
1. Konservasi Ekosistem: Lingkungan bawah air di pantai seringkali menjadi rumah bagi
berbagai jenis kehidupan laut yang rentan. Dengan merusak ekosistem ini, kita dapat kehilangan
keanekaragaman hayati yang berharga dan mengancam keberlanjutan ekosistem laut.
2. Pengaruh pada Keseimbangan Lingkungan: Gangguan terhadap ekosistem bawah air
dapat merusak keseimbangan lingkungan secara keseluruhan. Hal ini dapat mempengaruhi
kelangsungan hidup dan reproduksi makhluk hidup laut, serta memengaruhi kesehatan ekosistem
secara menyeluruh.
3. Edukasi dan Kesadaran: Dampak negatif dari fotografi under water di pantai dapat
memberikan peluang untuk meningkatkan edukasi dan kesadaran tentang konservasi lingkungan.
Fotografer dan pengunjung pantai dapat menjadi agen perubahan positif dengan mempraktikkan
prinsip-prinsip etika dan bertindak secara bertanggung jawab.
(KKN ISI : Azizah, Asma’, Nasywa)