foto : Dokumentasi kegiatan memperingati HUT Kemerdekaan RI Ke 79 |
Ketika mendengar istilah the
golden age atau usia emas, terbesit dalam pikiran sebegitu hebatnya rentang
usia sehingga disebut dengan usia emas dan pasti usia yang sangat berharga dari
Namanya saja sudah menggambarkan keistimewaan tersendiri.
Anak adalah generasi masa depan yang
mengemban cita-cita perjuangan bangsa sebagai sumber daya manusia dalam mencapai keberhasilan pembangaunan. Menjadi
sumber daya berkualitas pembinaan sejak
dini terhadap anak diperlukan, mengingat pada usia emas (golden age) awal
pembentukan dasar-dasar kepribadian. Dari latar belakang tersebut, dan letak
strategis wilayah dimana banyak anak usia 4-6 tahun yang masih memerlukan
asuhan dan stimulasi pendidikan, dengan kesepakatan warga sekitar, maka tahun
2002 didirikan lembaga pendidikan Bustanul
Athfal Aisyiyah Sekar dengan
Kepala sekolah pertama ibu Suwarni,S.Pd.
foto: Penyerahan hadiah pada perlombaan memperingati HUT Kemerdekaan RI Ke 79 |
Bustanul Athfal Aisyiyah Sekar berdiri dibawah Aisyiyah (Organisasi Perempuan Muhammadiyah) Pacitan yang sebagian penduduknya bermata pencaharian sebagai Petani dan buruh kasar, hadir di tengah-tengah masyarakat sesuai kebutuhan akan sarana pendidikan berkualitas, terjangkau berbasiskan agama. Berdiri diatas lahan seluas 100 m2, dengan bangunan 1 lantai yang terdiri dari 1 ruang kantor,1 Ruang Kelas, 1 kamar mandi. Sebagai lahan bermain anak kami juga menyediakan halaman terbuka seluas 20 m2. Lembaga kami memiliki 3 orang guru, 1 orang kepala sekolah dan 1 orang tenaga administrasi yang berkualifikasi S1 dan SLTA dan sudah mengikuti berbagai pelatihan tentang PAUD. Pada tahun ajaran 2024/2025, kami memiliki 22 orang peserta didik, dengan perincian, BA A : 4 anak dan BA B: 18 Anak.
Bangunan Madrasah bersebelahan dengan MI Guppi Sekar, lembaga pendidikan satu ini mempunyai ciri khas berupa peserta didik berasal dari berbagai latar belakang pendidikan orang tua atau wali murid. Selain itu, keberadaannya di pedesaan dekat perumahan warga, masjid, ladang pertanian, perbukitan, dalam kondisi ini mempunyai potensi menjadi sumber belajar bagi peserta didik, guru dan orang tua atau wali murid. Masyarakat sekitar mayoritas beragama Islam. Penduduknya merupakan suku Jawa dengan Bahasa keseharian adalah bahasa Jawa dengan adat budaya Jawa yang cukup unik dan beragam.
Foto: Pembukaan Bazar Merdeka siswa siswi Bustanul Athfal Aisyiyah |
Para pendiri Bustanul Athfal Aisyiyah Sekar untuk memberikan layanan pendidikan yang berkualitas bagi anak usia dini yang berada di lingkungan Desa Sekar Kecamatan Donorojo, segala tantangan dilingkungan tersebut akan memperkaya kurikulum mewujdkan profil lulusan yang berakhlak mulia serta menghargai kearifan lokal, lembaga pendidikan siap menerima bantuan dana untuk pengembangan sekolah, mewujudkan fasilitas yang memadai, baik sarana maupun prasarana. Kebutuhan sarana berupa perlengkapan penunjang lainnya seperti pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler (bimbingan siswa, praktek sholat, komputer, dan lainnya), ruang guru/tata usaha, ruang kesehatan, ruang perpustakaan, ruang tunggu, aula, kamar mandi siswa, dalam upaya peningkatan kualitas Pendidikan.
Pengembangan kurikulum di RA mengacu pada tujuan pendidikan nasional dengan memperhatikan kekhasan daerah, karakteristik dan kondisi satuan pendidikan, serta kebutuhan peserta didik. Untuk mewujudkan hal ini, maka dibentuklah Tim Pengembang Kurikulum Operasional yang terdiri dari pengurus yayasan, guru, kepala sekolah dan komite sekolah.
Semoga dengan adanya Bustanul Athfal Aisyiyah sebagai satu- satunya lembaga pendidikan usia dini milik Muhammadiyah yang berada diwilayah Kecamatan Donorojo mendapatkan perhatian semua pihak, baik pemerintah, persyarikatan dan masyarakat pada umumnya. (af)